Tunas Kelapa: Lambang Pramuka Sarat Makna dalam Membangun Karakter Generasi Muda

Jejak Pramuka – “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan.” Itulah moto dari Gerakan Pramuka yang mencerminkan semangat pengabdian dan tanggung jawab seorang Pramuka. Sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120, lambang dari Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa. Penjabaran lambang ini ditetapkan dalam SK Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Pramuka.

Lambang ini diciptakan oleh almarhum Soenardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang juga pegawai di Departemen Pertanian. Beliau lahir pada 29 Februari 1903 di Blora dan wafat pada 31 Mei 1979.

Lambang Gerakan Pramuka pertama kali digunakan pada tanggal 14 Agustus 1961. Pada saat itu, Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Panji-panji Gerakan Pramuka, yang di dalamnya terdapat lambang ini. Penggunaannya sebagai lencana serta dalam berbagai atribut seperti tanda-tanda, bendera, dan papan nama diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan Gerakan Pramuka.

Sebagai simbol resmi, lambang ini telah mendapatkan Hak Paten berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional No. 06/KN/72 Tahun 1972. Kemudian, pada 22 Oktober 1983 dan 18 Oktober 1983, Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman mengesahkan Hak Paten terkait gambar Tunas Kelapa yang dilingkari Padi dan Kapas serta tulisan “Pramuka”.

Makna dan Filosofi Lambang Tunas Kelapa

Lambang silhouette tunas kelapa yang digunakan dalam Gerakan Pramuka memiliki makna mendalam dan ditetapkan dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72. Uraian arti kiasan lambang ini terdiri dari enam poin utama, yaitu:

  1. Buah Nyiur dalam Keadaan Tumbuh (Cikal)
    • Buah kelapa yang sedang bertunas disebut “cikal”, yang dalam istilah “cikal bakal” melambangkan generasi awal yang menurunkan generasi berikutnya. Ini mencerminkan bahwa setiap Pramuka merupakan tunas penerus kehidupan bangsa.
  2. Tahan dalam Segala Keadaan
    • Buah kelapa dapat bertahan lama dalam berbagai kondisi, melambangkan bahwa setiap Pramuka adalah seseorang yang sehat rohani dan jasmani, kuat, serta ulet dalam menghadapi tantangan hidup demi mengabdi kepada tanah air dan bangsa Indonesia.
  3. Dapat Tumbuh di Mana Saja
    • Kelapa dapat tumbuh di berbagai tempat, membuktikan daya upayanya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hal ini mencerminkan bahwa seorang Pramuka harus mampu beradaptasi di mana pun ia berada.
  4. Menjulang Lurus ke Atas
    • Pohon kelapa tumbuh tinggi dan lurus, melambangkan bahwa seorang Pramuka harus memiliki cita-cita tinggi dan lurus, berperilaku jujur, serta teguh dalam pendirian tanpa mudah terombang-ambing oleh keadaan.
  5. Akar yang Kuat dan Kokoh
    • Akar kelapa yang tumbuh kuat di dalam tanah menggambarkan tekad dan keyakinan seorang Pramuka yang berpegang teguh pada nilai-nilai dasar yang baik, benar, kuat, dan nyata dalam kehidupannya.
  6. Serba Guna
    • Nyiur atau kelapa adalah pohon yang memiliki banyak manfaat, dari daun, batang, hingga akarnya. Hal ini melambangkan bahwa setiap Pramuka harus menjadi pribadi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara, serta siap mengabdikan diri demi kepentingan umat manusia.

Lambang Tunas Kelapa bukan sekadar simbol, tetapi memiliki filosofi mendalam yang mencerminkan karakter seorang Pramuka. Dengan nilai-nilai ini, diharapkan setiap Pramuka mampu menjadi generasi yang tangguh, berdaya guna, serta berbakti kepada Tanah Air dan Bangsa Indonesia.[JP-Red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *