Jejak Pramuka – Baden-Powell, pendiri Gerakan Pramuka, bukan hanya seorang pemimpin hebat tetapi juga seorang filsuf yang kata-katanya tetap relevan hingga saat ini. Melalui berbagai bukunya, ia memberikan pelajaran tentang kepemimpinan, karakter, kebahagiaan, dan semangat pantang menyerah.
Kutipan-kutipannya tak hanya menginspirasi anggota Pramuka, tetapi juga siapa saja yang ingin menjalani hidup dengan penuh makna. Dari keteguhan menghadapi tantangan hingga meninggalkan dunia dalam keadaan lebih baik, setiap kata-kata bijaknya membawa pesan yang tak lekang oleh waktu.
Berikut ini adalah 57 kutipan terbaik dari Baden-Powell yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua!
57 Kutipan Baden-Powell dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
- “Try and leave this world a little better than you found it.”
→ Cobalah tinggalkan dunia ini sedikit lebih baik daripada saat kamu menemukannya.
(Pesan terakhir kepada Pramuka, 1941) - “The real way to get happiness is by giving out happiness to other people.”
→ Cara nyata untuk mendapatkan kebahagiaan adalah dengan memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
(Pesan terakhir kepada Pramuka, 1941) - “A Scout is never taken by surprise; he knows exactly what to do when anything unexpected happens.”
→ Seorang Pramuka tidak pernah terkejut; dia tahu persis apa yang harus dilakukan ketika sesuatu yang tak terduga terjadi.
(Scouting for Boys, 1908) - “A week of camp life is worth six months of theoretical teaching in the meeting room.”
→ Seminggu hidup di perkemahan lebih berharga daripada enam bulan pengajaran teori di ruang kelas.
(Scouting for Boys, 1908) - “A Scout smiles and whistles under all circumstances.”
→ Seorang Pramuka selalu tersenyum dan bersiul dalam segala situasi.
(Scouting for Boys, 1908) - “Loyalty is a feature in a boy’s character that inspires boundless hope.”
→ Kesetiaan adalah sifat dalam karakter seorang anak yang menginspirasi harapan tanpa batas.
(Scouting for Boys, 1908) - “The uniform makes for brotherhood, since when universally adopted, it covers up all differences of class and country.”
→ Seragam menciptakan persaudaraan, karena ketika dikenakan secara universal, ia menyamarkan semua perbedaan kelas dan negara.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “Teach Scouts not how to get a living, but how to live.”
→ Ajarkan Pramuka bukan hanya cara mencari nafkah, tetapi cara menjalani hidup.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “A sense of humor is a great step towards happiness.”
→ Rasa humor adalah langkah besar menuju kebahagiaan.
(Scouting for Boys, 1908) - “If you make listening and observation your occupation, you will gain much more than you can by talk.”
→ Jika kamu menjadikan mendengarkan dan mengamati sebagai kebiasaan, kamu akan mendapatkan lebih banyak daripada hanya berbicara.
(Scouting for Boys, 1908) - “We never fail when we try to do our duty, we always fail when we neglect to do it.”
→ Kita tidak pernah gagal ketika berusaha menjalankan tugas kita, kita selalu gagal ketika mengabaikannya.
(Scouting for Boys, 1908) - “The sport in Scouting is to find the good in every boy and develop it.”
→ Permainan dalam Pramuka adalah menemukan kebaikan dalam setiap anak dan mengembangkannya.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “No one can pass through life without having at some time to endure a period of darkness and trial.”
→ Tidak ada seorang pun yang bisa menjalani hidup tanpa harus mengalami masa-masa sulit dan ujian.
(Scouting for Boys, 1908) - “Happiness is open to all, since it merely consists of contentment with what you have got and doing what you can for other people.”
→ Kebahagiaan terbuka untuk semua orang, karena kebahagiaan hanya terdiri dari rasa puas dengan apa yang kita miliki dan melakukan sesuatu untuk orang lain.
(Pesan terakhir kepada Pramuka, 1941) - “The most important object in Boy Scout training is to educate, not instruct.”
→ Tujuan paling penting dalam pelatihan Pramuka adalah mendidik, bukan sekadar mengajarkan.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “Character is what you are when no one is watching.”
→ Karakter adalah siapa dirimu ketika tidak ada yang melihat.
(Scouting for Boys, 1908) - “Service to others is the true key to happiness.”
→ Pelayanan kepada orang lain adalah kunci sejati menuju kebahagiaan.
(Scouting for Boys, 1908) - “A boy is not a sitting-down animal.”
→ Seorang anak bukanlah makhluk yang suka duduk diam.
(Scouting for Boys, 1908) - “Leadership is not about being in charge. It’s about taking care of those in your charge.”
→ Kepemimpinan bukan tentang berkuasa. Ini tentang merawat mereka yang berada dalam tanggung jawabmu.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “To succeed in life, you must be ready to seize opportunities as they come.”
→ Untuk sukses dalam hidup, kamu harus siap mengambil peluang ketika itu datang.
(Scouting for Boys, 1908) - “The best preparation for tomorrow is doing your best today.”
→ Persiapan terbaik untuk hari esok adalah melakukan yang terbaik hari ini.
(Scouting for Boys, 1908) - “Courage is not the absence of fear, but the ability to act in spite of it.”
→ Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tetapi kemampuan untuk bertindak meskipun takut.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “The best way to find yourself is to lose yourself in service to others.”
→ Cara terbaik menemukan jati diri adalah dengan mengabdikan diri kepada orang lain.
(Scouting for Boys, 1908) - “A good leader leads by example, not by command.”
→ Pemimpin yang baik memimpin dengan contoh, bukan dengan perintah.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “Enthusiasm is the spark that ignites action.”
→ Antusiasme adalah percikan yang menyalakan tindakan.
(Scouting for Boys, 1908) - “Scouting is not a science to be sat down and learned from a book, but an experience to be lived.”
→ Kepramukaan bukanlah ilmu yang bisa dipelajari hanya dari buku, tetapi pengalaman yang harus dijalani.
(Scouting for Boys, 1908) - “The open-air is the real objective of Scouting and the key to its success.”
→ Udara terbuka adalah tujuan utama Kepramukaan dan kunci keberhasilannya.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “Life without adventure would be deadly dull.”
→ Hidup tanpa petualangan akan terasa membosankan dan hambar.
(Scouting for Boys, 1908) - “A boy carries out suggestions more wholeheartedly when he understands their aim.”
→ Seorang anak akan lebih sungguh-sungguh menjalankan saran jika ia memahami tujuannya.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “The best workers, like the happiest livers, look upon their work as a kind of game.”
→ Pekerja terbaik, seperti orang yang paling bahagia, menganggap pekerjaannya sebagai permainan yang menyenangkan.
(Scouting for Boys, 1908) - “Success in training the boy depends largely on the Scoutmaster’s own personal example.”
→ Keberhasilan dalam melatih anak sangat bergantung pada contoh pribadi yang diberikan oleh Pembina Pramuka.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “No man is much good unless he believes in God and obeys His laws.”
→ Tak seorang pun akan menjadi baik kecuali jika ia percaya kepada Tuhan dan menaati hukum-Nya.
(Scouting for Boys, 1908) - “Nature study will show you how full of beautiful and wonderful things God has made the world for you to enjoy.”
→ Belajar tentang alam akan menunjukkan betapa dunia ini penuh dengan hal-hal indah yang diciptakan Tuhan untuk kita nikmati.
(Scouting for Boys, 1908) - “The most worth-while thing is to try to put happiness into the lives of others.”
→ Hal paling berharga dalam hidup adalah berusaha membawa kebahagiaan ke dalam kehidupan orang lain.
(Pesan terakhir kepada Pramuka, 1941) - “A fisherman does not bait his hook with food he likes. He uses food the fish likes.”
→ Seorang nelayan tidak akan menggunakan umpan yang ia suka, tetapi yang disukai oleh ikan.
(Scouting for Boys, 1908) - “Don’t be content with what you have done. Always look forward to what you can do next.”
→ Jangan puas dengan apa yang telah kamu lakukan. Selalu lihat ke depan untuk hal yang bisa kamu lakukan berikutnya.
(Scouting for Boys, 1908) - “Learn to trust yourself and your instincts, but always be prepared.”
→ Belajarlah untuk mempercayai dirimu sendiri dan instingmu, tetapi selalu bersiap-siap.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “The real way to gain happiness is to give it to others.”
→ Cara nyata untuk mendapatkan kebahagiaan adalah dengan memberikannya kepada orang lain.
(Scouting for Boys, 1908) - “The secret of sound education is to get each pupil to learn for himself, instead of instructing him by driving knowledge into him on a stereotyped system.”
→ Rahasia pendidikan yang baik adalah membuat setiap murid belajar sendiri, bukan hanya menghafalkan sistem yang kaku.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “The secret of success is enthusiasm.”
→ Rahasia sukses adalah antusiasme.
(Scouting for Boys, 1908) - “Be prepared for any fate, and face it like a man.”
→ Bersiaplah untuk segala kemungkinan, dan hadapilah seperti seorang pria sejati.
(Scouting for Boys, 1908) - “We do not want to make Scouts into soldiers, but into citizens.”
→ Kami tidak ingin menjadikan Pramuka sebagai tentara, tetapi sebagai warga negara yang baik.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “We must change boys from what they are at present into what they may become in the future.”
→ Kita harus mengubah anak-anak dari apa adanya mereka saat ini menjadi seseorang yang bisa mereka capai di masa depan.
(Scouting for Boys, 1908) - “The uniform should, by its smartness and correctness, give the boy a pride in himself and in his appearance.”
→ Seragam, dengan kerapian dan ketepatannya, harus membuat seorang anak bangga pada dirinya sendiri dan penampilannya.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “Health is not only a normal condition, but a duty.”
→ Kesehatan bukan hanya kondisi normal, tetapi juga kewajiban.
(Scouting for Boys, 1908) - “The great thing that I want to see is the boy make himself independent, strong in character, and self-reliant.”
→ Hal terbesar yang ingin saya lihat adalah anak-anak menjadi mandiri, kuat dalam karakter, dan percaya diri.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “A Scoutmaster teaches boys how to live, not merely how to make a living.”
→ Seorang Pembina Pramuka mengajarkan anak-anak bagaimana menjalani hidup, bukan sekadar mencari nafkah.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “It is risky to order a boy not to do something; it immediately opens to him the adventure of doing it.”
→ Berisiko untuk melarang seorang anak melakukan sesuatu; itu justru membuka petualangan baginya untuk mencoba melakukannya.
(Scouting for Boys, 1908) - “The best progress is made by the boy himself, rather than by the instructions of an instructor.”
→ Kemajuan terbaik terjadi ketika seorang anak belajar sendiri, bukan hanya dari instruksi seorang pengajar.
(Scouting for Boys, 1908) - “The object of the patrol system is mainly to give responsibility to the boy.”
→ Tujuan utama dari sistem regu adalah memberi tanggung jawab kepada anak-anak.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “A Scout smiles and whistles under all difficulties.”
→ Seorang Pramuka tersenyum dan bersiul di tengah segala kesulitan.
(Scouting for Boys, 1908) - “The spirit is there in every boy; it has to be discovered and brought to light.”
→ Semangat ada dalam setiap anak; itu harus ditemukan dan dibawa ke permukaan.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “Happiness is open to all, since, when you boil it down, it merely consists of contentment with what you’ve got and doing what you can for other people.”
→ Kebahagiaan terbuka untuk semua orang, karena pada dasarnya, itu hanyalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan berbuat sesuatu untuk orang lain.
(Pesan terakhir kepada Pramuka, 1941) - “If you make listening and observation your occupation, you will gain much more than you can by talk.”
→ Jika kamu menjadikan mendengarkan dan mengamati sebagai kebiasaan, kamu akan mendapatkan lebih banyak daripada hanya berbicara.
(Scouting for Boys, 1908) - “An individual step in character training is to put responsibility on the individual.”
→ Langkah utama dalam membentuk karakter adalah memberikan tanggung jawab kepada individu itu sendiri.
(Aids to Scoutmastership, 1919) - “The patrol system leads each boy to see that he has some individual responsibility for the good of his patrol.”
→ Sistem regu mengajarkan setiap anak bahwa ia memiliki tanggung jawab pribadi untuk kebaikan regunya.
(Scouting for Boys, 1908) - “Leave this world a little better than you found it.”
→ Tinggalkan dunia ini sedikit lebih baik daripada saat kamu menemukannya.
(Pesan terakhir kepada Pramuka, 1941)
Dari 57 kutipan di atas, kita bisa belajar bahwa hidup yang baik bukan hanya soal pencapaian pribadi, tetapi juga tentang bagaimana kita berdampak pada orang lain dan dunia di sekitar kita.
Baden-Powell mengajarkan kita untuk tetap tersenyum dalam kesulitan, bertanggung jawab atas diri sendiri, dan selalu siap membantu sesama. Prinsip-prinsip ini tidak hanya berlaku dalam Pramuka, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan, dan kepemimpinan.
Jadi, mari kita ambil hikmah dari kata-kata bijaknya dan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti pesannya yang paling terkenal:
🔥 “Tinggalkan dunia ini sedikit lebih baik daripada saat kamu menemukannya.” 🔥
_____ Diolah dari berbagai sumber _____