Pramuka Delta — Sebanyak 35 peserta mengikuti kegiatan Narakarya yang digelar di Sanggar Kebanggaan Kwartir Ranting (Kwarran) Jabon (13 Mei 2025). Kegiatan ini menjadi sangat istimewa dengan kehadiran langsung Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda (Waka Binamuda), Kak Dr. Tirto Adi, M.Pd, bersama Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Dewasa (Waka Binawasa), Kak Dr. Munif, MM. Kehadiran para pimpinan Kwarcab Sidoarjo ini disambut hangat oleh seluruh peserta.


Kak Tirto Adi tampak berseri-seri dan bangga melihat semangat serta antusiasme peserta Narakarya. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran guru sebagai penggerak utama kegiatan kepramukaan di sekolah. Guru-guru yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) maupun Kursus Mahir Lanjutan (KML) diharapkan menjadi ujung tombak dalam menghidupkan kegiatan Pramuka di lingkungan pendidikan. Ia juga mendorong para guru SD untuk tidak berhenti di KMD saja, melainkan terus melanjutkan ke jenjang KML.
Selain itu, beliau menyoroti pentingnya menjadikan kegiatan kepramukaan sebagai bagian prioritas dalam kedinasan. Kegiatan Pramuka tidak seharusnya hanya menjadi pelengkap, tetapi perlu dipandang sebagai wahana strategis dalam membentuk karakter dan kepribadian peserta didik.
Dalam testimoninya yang menginspirasi, Kak Tirto membagikan pengalaman pribadi saat tetap mengikuti kursus kepramukaan meskipun telah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. “Sudah menjabat, apa lagi yang dicari?” tuturnya dengan nada retoris. Ucapan itu disambut dengan antusias dan kekaguman oleh para peserta, menggambarkan keteladanan nyata dari seorang pemimpin yang tetap rendah hati dan terus belajar.
Kegiatan semakin hangat ketika Ka Kwarran Jabon memberikan kejutan perayaan ulang tahun kepada Kak Tirto Adi. Suasana haru menyelimuti ruangan ketika beliau menitikkan air mata, menjadikan momen tersebut sebagai penutup manis dari pertemuan yang penuh semangat, kehangatan, dan inspirasi.


Sebagaimana yang diwariskan oleh Lord Baden-Powell dalam berbagai tulisannya, pembina Pramuka memegang peran vital sebagai pendidik yang membimbing, bukan memerintah. Dalam pendekatannya, seorang pembina tidak hanya mengajar dengan kata-kata, tetapi menjadi teladan melalui tindakan nyata, membentuk karakter anak-anak melalui pengalaman, tantangan, dan keteladanan hidup.
Narakarya ini kembali mengingatkan kita bahwa keberlangsungan dan keberhasilan gerakan Pramuka sangat bergantung pada kualitas pembinanya. Maka, berinvestasi dalam peningkatan kapasitas pembina adalah langkah strategis dalam membina generasi muda yang tangguh, mandiri, dan berkarakter.[Red]