Jejak Pramuka – Istilah “Blendrang” mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pencinta kuliner tradisional Jawa. Blendrang adalah seni menghidupkan kembali kelezatan sayur kemarin.
Bayangkan, sayur bersantan atau lodeh yang dihangatkan berulang kali hingga kuahnya menyusut, bahkan mengering, meninggalkan cita rasa pekat yang begitu menggoda. Semakin sering dihangatkan, semakin kuat pula rasa gurih dan pedas yang berpadu dalam setiap suapan.

Layaknya blendrang yang semakin nikmat karena sering dihangatkan, kualitas seorang Pelatih Pembina Pramuka juga perlu dijaga agar tetap “hangat” dan mumpuni.
“Menghangatkan” dalam konteks ini berarti senantiasa memperbarui pengetahuan dan keterampilan melalui Penyegaran Pelatih dan Pitaran Pelatih.
Pitaran Pelatih, wadah untuk berbagi informasi terkini seputar dunia kepelatihan, seperti metode maupun regulasi terbaru, baik dalam kursus maupun saat bertugas sebagai pelatih konsultan di gugusdepan.

Sedangkan Penyegaran Pelatih, menjadi ajang bagi para pelatih pembina pramuka untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan mereka.
Mengapa “menghangatkan” kualitas pelatih begitu penting?
Ibarat api yang terus dijaga agar tetap menyala, kualitas pelatih akan semakin meningkat jika Penyegaran dan Pitaran Pelatih dilaksanakan secara berkala.
Perkembangan zaman yang begitu cepat menuntut para pelatih untuk selalu adaptif dan sigap. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang terus diperbarui, mereka dapat terhindar dari “adegan ngawur” saat melatih, yang bisa berujung pada Pembina Pramuka yang tidak memahami tugas dan tanggung jawabnya.

Dampak terbesar dari ketidakpahaman ini tentu saja akan dirasakan oleh peserta didik. Mereka akan kehilangan arah, bagai kapal tanpa nakhoda yang berlayar di lautan luas. Oleh karena itu, menjaga kualitas pelatih sama dengan menjaga masa depan generasi penerus bangsa.[JP-Red]
— Penulis Opini : Hengky Firmansyah, S.Pd – Pelatih Pembina Pramuka Pusdiklatcab Macan Putih Kwarcab Banyuwangi —