Jejak Pramuka – Kak Irfandi memulai perjalanan kepramukaannya sejak kecil. Bersekolah di SDN Pagerngumbuk 1, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, ia pertama kali terinspirasi oleh kegiatan perkemahan yang diikuti oleh kakak kelasnya. Saat itu, sebagai siswa kelas 3, ia belum diizinkan untuk bergabung dalam perkemahan, tetapi momen tersebut menjadi awal ketertarikannya pada Pramuka.

Perjalanan Kepramukaan di SMP dan SMA
Ketika memasuki SMP, Kak Irfandi semakin aktif dalam latihan kepramukaan. Ia bahkan secara sukarela mewakili Gugus Depan dalam kegiatan Dian Pinru di Kwarcab Sidoarjo pada tahun 2007. Keaktifannya berlanjut di Dewan Penggalang SMP Negeri 1 Wonoayu, di mana ia mulai berinteraksi dengan kakak-kakak dari DKR Wonoayu.
Saat di SMA, semangat kepramukaannya semakin membara. Ambalan Pattimura dan Dewi Sartika di Pangkalan SMA Negeri 1 Wonoayu sempat mengalami kekosongan kegiatan, tetapi dengan bekal pengalaman dari Raimuna Daerah 2009 di Bumi Perkemahan Jawahirul Hikmah, Tulungagung, serta jaringan dengan para Penegak Sidoarjo, Kak Irfandi berinisiatif menghidupkan kembali ambalan tersebut.
Tidak hanya itu, ia juga aktif membina kepramukaan di tingkat SD dan SMP. Meskipun teman-teman seangkatannya kurang tertarik dengan Pramuka, ia tetap teguh berjuang mempertahankan eksistensi kegiatan kepramukaan di sekolahnya.

Peran sebagai Pandega dan Kepemimpinan di Universitas
Saat berstatus Pandega di Pangkalan Universitas Negeri Surabaya, Kak Irfandi dipercaya menjadi Ketua Dewan Racana selama dua periode. Pengalaman yang ia dapatkan selama menjadi Pandega sangat berharga, termasuk dibina oleh tiga Andalan Kwartir Nasional serta mendapatkan akses ke berbagai kegiatan Pramuka di tingkat provinsi dan nasional. Dalam banyak kesempatan, ia berperan sebagai fasilitator kegiatan, memperkuat keterampilan kepemimpinan dan pengabdian kepada masyarakat.
Membangun Kampung Lali Gadget dan Gerakan Sosial
Usai menamatkan pendidikan di Pandega, Kak Irfandi kembali ke desanya sembari melanjutkan studi pascasarjana. Di sana, ia diminta oleh Pemerintah Desa untuk mengikuti program Pemuda Pelopor Kabupaten Sidoarjo, yang menjadi titik balik dalam pola pikirnya. Pemuda Pelopor adalah program yang memilih individu dengan gerakan sosial atau usaha sukarela yang berdampak positif bagi masyarakat.
Dari sini, Kak Irfandi menyadari bahwa seharusnya setiap Pramuka menjadi pelopor dalam pembangunan masyarakat, sebagaimana diamanatkan dalam janji setia Pramuka, yakni “ikut serta membangun masyarakat.” Namun, ia menemukan bahwa hanya sedikit anggota Pramuka yang benar-benar berkecimpung dalam upaya kepeloporan di daerahnya. Hal inilah yang mendorongnya untuk mulai membangun perubahan nyata.

Kampung Lali Gadget: Inovasi untuk Anak Bangsa
Dengan bekal pengalaman kepramukaan yang mengajarkan adaptasi, aktivitas di alam terbuka, serta pendidikan berbasis praktik, Kak Irfandi menggagas Kampung Lali Gadget (KLG). KLG adalah ruang bermain edukatif yang bertujuan mengurangi kecanduan anak-anak terhadap gawai dan melestarikan permainan tradisional.
Dengan menerapkan metode kepramukaan—seperti belajar sambil melakukan, kegiatan di alam terbuka, serta kiasan dasar—ia merancang berbagai aktivitas yang menarik dan bermakna. Anak-anak diajak membuat mainan dari bahan alami, belajar memasak, berburu ikan, hingga mengenal teknologi tradisional. Ini adalah cara sederhana namun berdampak besar dalam membangun karakter generasi muda dan melestarikan budaya bangsa.
Penghargaan dan Pengakuan atas Dedikasi
Keberhasilan Kak Irfandi dalam mendirikan Kampung Lali Gadget mendapatkan pengakuan luas. Ia dinobatkan sebagai Pemuda Pelopor Jawa Timur Terbaik I bidang Pendidikan pada tahun 2020, Pemuda Utama Jawa Timur tahun 2022, serta penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards dari Astra pada tahun 2021—mengalahkan 13.148 peserta lainnya dari seluruh Indonesia.
Ia juga terpilih sebagai Young Leaders Pertamina Foundation 2021, Super Young Leaders 2023, dan Master Young Leaders 2024. Pada tahun yang sama, Kampung Lali Gadget dinobatkan sebagai Lembaga Masyarakat Peduli Anak oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan meraih penghargaan sebagai Organisasi Masyarakat Sipil terbaik ketiga di Indonesia dalam mendukung pelaksanaan SDGs.
Pesan dan Motivasi untuk Generasi Muda
Sebagai seorang Pramuka, Kak Irfandi mengingatkan bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi kepada bangsa. Ia berpesan:
“Jika hewan di hutan bekerja setiap hari untuk mencari makan, manusia yang dikaruniai akal seharusnya bisa berbuat lebih dari sekadar bertahan hidup. Jika hanya bekerja untuk makan, lalu apa bedanya kita dengan hewan? Sebagai seorang Pramuka, kita memiliki janji untuk ‘ikut serta membangun masyarakat.’ Sudahkah kita menunaikan janji tersebut?”
Kak Irfandi menekankan bahwa Pramuka bukan sekadar seragam atau kegiatan seremonial, melainkan wadah bagi generasi muda untuk melatih kepemimpinan, kepedulian sosial, dan keterampilan hidup. Pramuka harus menjadi agen perubahan yang memberikan dampak nyata di masyarakat. Dengan keberanian, kreativitas, dan semangat juang yang tinggi, setiap Pramuka memiliki potensi besar untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
Jangan menunggu kesempatan datang, tapi ciptakanlah peluang untuk berkarya dan mengabdi. Inilah esensi sejati dari seorang Pramuka: berbuat nyata untuk bangsa. Semangat kepeloporan dan pengabdian Kak Irfandi adalah inspirasi nyata bagi generasi muda untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.[JP-Red]