Jejak Pramuka – Suasana semangat dan antusiasme memenuhi halaman SMP PGRI 1 Buduran saat dua native speaker dari Jepang, Mitsuko Nishiwaki-sensei dan Sachiko Takeya-sensei, hadir untuk berbagi ilmu dan budaya, Jumat (25/4/2025). Kedatangan mereka disambut hangat oleh keluarga besar sekolah, terutama para Pramuka Penggalang kelas VII yang menjadi peserta utama dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Jepang tersebut.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd, Gr., bersama jajaran pimpinan sekolah dan para guru, menyambut langsung kedua tamu dari Negeri Sakura tersebut di halaman sekolah. Tampak hadir pula Wakil Kepala Sekolah Dra. Hj. Eva Wahyuda, M.Pd, serta para koordinator bidang seperti Kaur Kurikulum, Sarpras, Kesiswaan, Humas, dan Seni Budaya.


Kegiatan belajar bersama native speaker ini merupakan bagian dari pengayaan program muatan lokal Bahasa Jepang, yang telah menjadi salah satu ciri khas pembelajaran unggulan SMP PGRI 1 Buduran sejak empat tahun terakhir. Kedua tamu istimewa itu didampingi oleh guru Bahasa Jepang Dedy Aristyanto, S.S., dan sejak pagi pukul 06.30 WIB, mereka mengajar secara maraton di lima kelas VII (VII B, VII E, VII C, VII D, dan VII A).
Dengan metode yang interaktif, para siswa diajak memperkenalkan diri dalam Bahasa Jepang, menulis huruf Jepang, menjawab kuis, hingga mendapatkan hadiah menarik berupa perangko asli dari Jepang. Suasana kelas menjadi hidup dan penuh keceriaan.
Menurut Kepala Sekolah, kehadiran native speaker ini adalah bentuk nyata komitmen sekolah dalam mempersiapkan siswa menghadapi dunia global.
“Perkembangan global menuntut penguasaan bahasa asing. Belajar Bahasa Jepang tidak hanya membuka peluang beasiswa atau kerja di luar negeri, tapi juga menanamkan nilai-nilai positif budaya Jepang seperti disiplin, kerja tuntas, dan penghormatan terhadap yang lebih tua,” ujar Indrajayanti Ratnaningsih.
Selain sesi belajar di kelas, Mitsuko-sensei dan Sachiko-sensei juga diajak menyelami budaya lokal Indonesia. Mereka bergabung bersama siswa Kelas Khusus Seni Budaya (KKSB) di Aula Pandan Wangi, untuk belajar Tari Remo dan memainkan gamelan karawitan. Awalnya sempat ragu, namun dengan bimbingan Pak Arya (guru karawitan) dan Bu Pungky (guru seni tari), mereka akhirnya mampu berbaur dan tampil percaya diri menari dan memainkan gamelan bersama siswa.


Acara ditutup dengan foto bersama, ramah tamah, serta pertukaran cendera mata. Kedua tamu menikmati menu khas Indonesia, seperti nasi rawon dan es degan.
“Enak sekali makanan dan minumannya,” ucap Mitsuko Nishiwaki dengan senyum puas.
“Murid-muridnya mungil, aktif, dan sangat lucu. Guru-gurunya juga ramah. Terima kasih SMP PGRI 1 Buduran!” tambah Sachiko Takeya.
Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan bahasa, tapi juga menjadi momen berharga pertukaran budaya yang mendalam antara Jepang dan Indonesia, sekaligus membangun karakter global pada siswa.[JP-Red]
— Kontributor Berita : Drs. Koesmoko – Humas SMP PGRI 1 Buduran Sidoarjo; —