Rendah Hati Itu Kekuatan: Jangan Sombong, Apalagi Sampai Merendahkan Sesama

Jejak Pramuka – Di tengah dunia yang kian sibuk mengejar pengakuan, tidak sedikit orang yang tersesat dalam pencapaian diri. Pangkat dan jabatan sering dijadikan alasan untuk meninggikan ego, menuntut perlakuan istimewa, bahkan merendahkan orang lain. Padahal, sejatinya, pribadi yang kuat dan berpengaruh bukanlah mereka yang paling tinggi kedudukannya, melainkan mereka yang paling rendah hatinya.

Hiduplah Berguna dan Bermanfaat

Baden Powell, pendiri gerakan Pramuka, pernah menekankan bahwa keberhasilan sejati tidak diukur dari berapa banyak bintang di pundak, tetapi dari berapa banyak senyum yang bisa kita ciptakan bagi sesama. Ia percaya, pemimpin besar adalah pelayan yang rendah hati. Dalam berbagai tulisannya, Powell mengajak setiap insan muda untuk menjadi “useful and helpful,” bukan untuk menunjukkan kehebatan, tapi untuk memberi manfaat dengan tulus.

Rendah hati bukan berarti lemah, melainkan tanda kekuatan batin yang dewasa. Seseorang yang rendah hati mampu menerima masukan, mengakui kesalahan, dan tetap bersahaja meski telah mencapai puncak. Ia tidak sibuk menuntut penghormatan, karena ia tahu, penghormatan sejati datang dari hati orang lain, bukan karena gelar atau jabatan.

Kesombongan Perusak Integritas

Sebaliknya, kesombongan adalah racun yang pelan-pelan membunuh integritas. Terlalu banyak contoh dalam sejarah bagaimana kesombongan karena kekuasaan menjatuhkan seseorang. Mentang-mentang punya jabatan, lalu merasa boleh memperlakukan orang seenaknya. Ini bukan cerminan jiwa ksatria, bukan pula teladan yang pantas untuk generasi berikutnya.

Dalam dunia Pramuka, sikap rendah hati adalah bagian dari kode kehormatan. Seseorang yang menjunjung nilai-nilai Pramuka tidak akan membanggakan kekuasaan, melainkan menunjukkan keteladanan. Kepemimpinan yang dibangun dengan kesombongan hanya akan menghasilkan ketakutan, tetapi kepemimpinan yang dibangun dengan kerendahan hati akan menumbuhkan kepercayaan.

Tak ada Keistimewaan, Manusia memiliki strata sama

Pangkat dan jabatan adalah amanah, bukan privilese untuk merasa lebih tinggi. Privilese, atau hak istimewa, sering kali menjerumuskan seseorang dalam ilusi kekuasaan—seolah-olah kedudukannya membuatnya lebih mulia dari orang lain. Padahal, kekuasaan sejati tidak terletak pada kursi yang diduduki, tapi pada bagaimana ia memanusiakan manusia lain. Jika seseorang memegang jabatan, maka tanggung jawabnya lebih besar untuk menjaga tutur kata, memperlakukan orang dengan hormat, dan tidak menunjukkan arogansi. Justru, jabatan adalah panggung terbaik untuk menunjukkan kebijaksanaan dalam bersikap.

Baden Powell mengatakan, “Try and leave this world a little better than you found it.” Untuk bisa melakukannya, diperlukan sikap rendah hati—karena hanya dengan hati yang bersih dan niat yang murni, seseorang dapat sungguh-sungguh memberi dampak positif bagi dunia. Tidak perlu menjadi yang paling hebat, cukup menjadi yang paling tulus dalam kebaikan.

Rendah Hati adalah Kedewasaan Sejati

Mari kita koreksi diri. Apakah pangkat dan jabatan menjadikan kita lebih baik sebagai manusia? Atau justru menjauhkan kita dari nilai-nilai luhur? Menjadi pribadi yang ramah, rendah hati, dan menjauh dari kesombongan adalah bentuk kedewasaan sejati. Dunia tidak butuh lebih banyak orang sombong, dunia butuh lebih banyak orang yang bersahaja namun menginspirasi.

Pada akhirnya, hidup ini bukan tentang siapa yang paling tinggi, tapi siapa yang paling berarti. Dan orang yang paling berarti adalah mereka yang tetap merunduk walau sudah tinggi, tetap melayani walau punya kuasa, dan tetap belajar walau sudah dianggap pandai. Jadilah pribadi yang rendah hati, karena itulah tanda kekuatan yang sesungguhnya—bukan sekadar pangkat, jabatan, atau kuasa, melainkan kerendahan hati yang meninggikan martabat.[Red]

Ditulis oleh : Uays Hasyim, SE., MM., CT.HLC., CPS – Pimpinan Redaksi jejakpramuka.com, Pendiri SIKAP PANDUNATA (Sekolah Inspirasi Kepribadian Akhlak Perilaku), Pendiri Program ESCYMO atau Eco Scouting Cyber Movement;

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *