Jejak Pramuka – Program kecakapan khusus konservasi tanah dan air yang diinisiasi oleh Saka Wanabakti Wongsokaryo, Pangkalan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Banyuwangi, resmi ditutup pada Minggu (19/1/2025). Penutupan ditandai dengan kegiatan puncak berupa penanaman pohon di kawasan Sumber Air Cempogo, Desa Grogol.
Dalam kegiatan ini, dua anggota Krida Bina Wana menanam 10 bibit pohon sebagai simbol kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

“Ini adalah bagian dari pembinaan intensif yang kami lakukan dalam kelompok kecil bernama Krida,” ujar Kak Mohamad Arif Fajartono, Pamong Saka Wanabakti.
Rangkaian kegiatan ini telah dimulai sejak dua minggu sebelumnya dengan pembahasan materi mengenai pentingnya konservasi tanah dan air. Materi tersebut mencakup metode teknik sipil dan vegetasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan para anggota.
“Seminggu sebelum kegiatan penanaman, adik-adik telah membuat lubang tanam yang dikemas dalam bentuk pengembaraan selama dua hari. Ini dirancang agar kegiatan lebih menarik, menantang, dan mendidik,” tambah Kak Arif.
Ia berharap melalui kegiatan ini, anggota Saka Wanabakti dapat memiliki kesadaran dan kepedulian yang lebih mendalam terhadap konservasi tanah dan air.
Pemimpin Krida Bina Wana, Kak Mohammad Kemal Rehansyah Putra, turut mengungkapkan bahwa pengalaman ini telah memberinya pemahaman baru tentang pentingnya melindungi mata air.
“Menanam pohon di sekitar mata air adalah langkah kecil yang sangat berarti untuk melestarikannya. Air adalah sumber kehidupan bagi kita semua,” tuturnya.
Kak Kemal juga berharap semangat konservasi yang telah ditanamkan melalui kegiatan ini dapat terus tumbuh dan berkembang seiring aktivitas Saka Wanabakti di masa mendatang.[JP-Red]
— Kontributor Berita : MC Huda —