Jejak Pramuka — Langkah kaki para penegak muda dari SMK Plus Sabilur Rosyad Sidoarjo menyusuri jalur menanjak menuju Puthuk Kentongan dalam kegiatan HIBARA atau “Hiking Bareng Rame-Rame”, yang digelar Kamis, 19 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 16 calon penegak Bantara bersama 8 penegak Bantara pendamping, menjadi bagian dari rangkaian pelantikan yang memadukan semangat petualangan dan nilai pendidikan karakter.
Dengan ketinggian 1.305 meter di atas permukaan laut, Puthuk Kentongan via Indreng Genetri Claket, Mojokerto, menjadi pilihan medan yang menantang namun penuh pesona. Jalur yang dikelilingi hutan pinus, hamparan bunga liar, serta udara pegunungan yang segar menjadi teman perjalanan para peserta. Di puncak, mereka disuguhi pemandangan megah Gunung Penanggungan dan Gunung Welirang yang seolah memberi salam hormat atas perjuangan mereka menaklukkan medan.

Kegiatan ini didampingi oleh tiga pembina serta Kamabigus yang turut membersamai sejak keberangkatan hingga puncak kegiatan. Dalam pesannya, Kamabigus menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini menjadi ruang implementasi nilai Dasa Dharma Pramuka, khususnya pada poin kedua: cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Semangat kebersamaan, saling tolong-menolong, dan kekompakan selama pendakian menjadi bukti bahwa nilai tersebut tumbuh nyata dalam diri peserta.
Puncak kegiatan HIBARA ditandai dengan pelantikan para calon penegak menjadi Pramuka Penegak Bantara. Upacara pelantikan yang berlangsung di tengah alam terbuka itu menjadi momen sakral yang membekas dalam ingatan, karena tidak hanya menjadi simbol kenaikan tingkatan, tetapi juga pengukuhan tanggung jawab moral sebagai generasi penerus Gerakan Pramuka.




Dengan selesainya kegiatan ini, peserta tidak hanya pulang dengan medali pengalaman, tetapi juga membawa pulang nilai-nilai kemandirian, ketangguhan, dan kedewasaan. HIBARA menjadi bukti bahwa proses pembentukan karakter tidak selalu harus dilakukan di ruang kelas. Alam, dengan segala keindahan dan tantangannya, mampu menjadi guru yang luar biasa.
Mendaki gunung, sebagaimana diajarkan oleh Baden Powell, bukan semata kegiatan fisik, tetapi cara untuk melatih daya tahan, kesabaran, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Dalam setiap langkah menanjak, seseorang belajar merendahkan ego, mengatur ritme hidup, dan menghargai proses. Di puncak, bukan hanya keindahan yang ditemukan, tetapi juga perenungan tentang arah hidup dan tanggung jawab diri sebagai manusia yang berguna bagi sesama.[JP-Red]
— Kontributor Berita : Gunawan, S.Kom – Pembina Pramuka SMP Plus Sabilur Rosyad Sidoarjo; —