Seleksi Terbuka Andalan Kwartir: Jalan Menuju Kepemimpinan yang Berintegritas

Jejak Pramuka – Presiden Rumah Kepanduan, Mohamad Arif Fajartono, menyentil paradoks yang terjadi dalam tubuh Gerakan Pramuka. Menanggapi salah satu pengumuman seleksi Pengurus Dewan Kerja, ia mempertanyakan mengapa mekanisme serupa tidak diterapkan untuk pengurus Kwartir.

“Untuk menjadi pengurus Dewan Kerja saja mereka menyusun mekanisme seleksi terbuka. Tapi, pernahkah kita mendengar open rekrutmen untuk andalan kwartir?” ujarnya di Markaz Rumah Kepanduan, Selasa (28/1/2025).

Arif menilai, pemikiran yang terbuka saat menjadi pengurus Dewan Kerja itu sering kali memudar ketika seseorang beralih menjadi penguasa Kwartir.

Ia mengusulkan terobosan berupa seleksi terbuka untuk pengurus Kwartir. Dengan tahapan seleksi tulis untuk menguji pengetahuan kepramukaan, serta wawancara oleh panelis berkompeten berasal dari unsur Pelatih Pembina Pramuka.

Arif merasa, mekanisme tersebut diharapkan mampu mencetak andalan yang tidak hanya memahami prinsip dasar dan metode kepramukaan, tetapi juga memiliki motivasi yang kuat.

“Lucu rasanya jika pengurus Kwartir diisi orang-orang yang tidak memahami kepramukaan. Banyak pula yang ditunjuk tanpa punya mimpi menjadi andalan. Akibatnya, mereka menjadi pengurus yang diam seribu bahasa,” kritiknya.

Usulan ini bukan sekadar ide, melainkan tantangan bagi Presiden Rumah Kepanduan saat memikul tanggung jawab sebagai pimpinan kwartir.

“Saya akan bahagia jika kedepan akan muncul orang baik yang mengkritik Presiden Rumah Kepanduan saat terpilih menjadi Ketua Kwartir Konoha dengan menunjukkan jejak digital ini,” pungkasnya.[JP-Red]

— Penulis : Mohamad Arif Fajartono, SST, M.Med.Kom – Presiden Rumah Kepanduan Banyuwangi —

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *